Yerusalem adalah sebuah kota yang
terletak di dalam wilayah Palestina dan diakui sebagai kota ketiga paling suci
bagi umat Islam setelah Mekkah dan Madinah. Di kalangan masyarakat
internasional, kota ini lebih dikenal dengan nama Yerusalem yang berarti
'tempat yang aman untuk dihuni'.
Catatan sejarah menunjukkan kota ini
telah dihuni manusia selama sekitar 5.000 tahun sekaligus merupakan antara kota
yang tertua di dunia dan masih dihuni sampai sekarang. Kota ini merupakan
tempat bentrokan antara tiga agama samawi yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen
bahkan setiap agama memiliki wilayah masing-masing di sekitar kota lama yang
mengelilingi sebuah tanah tinggi yang terkepung dengan tembok yang tinggi lagi
kokoh.
Masyarakat dunia menyebutkan wilayah
tanah tinggi ini sebagai 'Mount Temple' karena sejarahnya yang pernah
menempatkan kuil Yahudi kuno yaitu disebut juga sebagai Haikal Sulaiman sebelum
ia dihancurkan, dibangun kembali dan sekali lagi dihancurkan setelah kota ini
dijajah oleh negara-negara yang berbeda.
Menurut
catatan sejarah, umat Islam pada era awal Islam sebelumnya menyebut area di
mana letak 'Mount Temple' sebagai Madinah Yerusalem yang membawa arti 'City of
the Temple' yang memperhitungkan akan adanya
Haikal Sulaiman AS yang menjadi tempat ibadah pertama
kaum Yahudi sebelum dimusnahkan oleh orang Babel pada tahun 586 sebelum Masehi.
Setelah kehancuran pertama itu,
Haikal ini dibangun kembali sekitar setelah 70 tahun kehancuran pertamanya
ketika orang Babilonia berhasil diusir, namun ia diruntuhkan kembali pada tahun
70 Masehi oleh Kekaisaran Romawi. Sementara daerah kota yang ada di sekeliling
'Mount Temple' ini disebut Iliya, berasal dari nama 'Aelia Capitolina' yang
diberikan selama penjajahan orang Romawi. Daerah 'Mount Temple' pada awalnya
agak tinggi dengan kondisi yang tidak rata tetapi pada tahun 19 sebelum Masehi,
pemerintah ketika itu yaitu Herod the Great telah membangun tembok tinggi
mengelilingi area ini lalu meratakan permukaannya di dalam area tembok
sebagaimana kondisi sekarang.
Setelah pengislaman Kota Yerusalem
yang dimulai ketika zaman khalifah Umar al-Khattab, nama 'Mount Temple' telah
diubah menjadi Haram al-Sharif yang menggambarkan posisi wilayah suci ini yang
mendapat tempat yang mulia di dalam Islam sementara kota disekitarnya inilah
dinamakan Yerusalem.
Pada Zaman Khalifah Sulaiman yaitu
salah seorang khalifah di dalam era Turki Ottoman, ia telah membangun kembali
dinding seakan-akan sebuah tembok di sekeliling kota Yerusalem. Sekarang ini
Yerusalem yang asli disebut sebagai kota lama Yerusalem yaitu daerah yang
dikepungi tembok tadi. Di kota inilah letak Masjid al-Aqsa yang telah disebut
di dalam kitab suci al-Quran dan al-Hadits yang mana beribadah di dalamnya
mendapat seribu lipat pahala dibandingkan di tempat-tempat lain.
Masjid al-Aqsa di dalam bahasa Arab
berarti 'masjid yang jauh', merujuk pada jaraknya yang berjauhan dari bumi
Mekah yang menempatkan Masjid al-Haram. Di sini juga menjadi situs ke salah
satu peristiwa terpenting di dalam Islam yaitu Isra 'dan Mi'raj yang mana
ketika itu, Nabi Muhammad SAWtelah dinaikkan ke langit untuk menghadap Allah
SWT Yerusalem juga menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum pindah ke Mekah,
yaitu sekitar selama enam belas bulan. Kedua peristiwa besar Islam ini yaitu
pembangunan Masjid al-Aqsha dan peristiwa Isra 'Mi'raj ini terjadi pada situs
Haram al-Sharif.
Selain itu, Masjid Kubah Batu turut
dibangun dekat dengan Masjid al-Aqsha dan dibangun pada zaman pemerintahan
Khalifah Abdul Malik saat era Bani Umayyah. Diriwayatkan arsitektur masjid ini
yang begitu indah dengan kubah berwarna keemasannya yang menonjol adalah untuk
menyaingi kehebatan arsitektur gereja-gereja di sekitar Yerusalem yang menjadi
fokus banyak pengunjung. Kini Masjid Kubah Batu menjadi antara monumen tertua
orang Islam yang sangat dikenal.
Masjid ini mendapat namanya setelah
terpercaya didirikan di atas situs batu apung yang terjadi ketika peristiwa
Isra 'dan Mi'raj. Ironisnya batu ini juga dianggap suci oleh penganut Yahudi
karena kepercayaan bahwa ia adalah pusat untuk 'Mount Temple' dan dianggap
sebagai dasar untuk pembangunan kuil mereka satu saat nanti.
Tapi menurut catatan sejarah ketika
Khalifah Umar al-Khattab ra yang bertanggungjawab membuat Yerusalem sebagai
salah satu wilayah Islam, setibanya di kota ini ia lalu menanyakan tentang batu
yang menjadi tempatnya Baginda Rasul dinaikkan ke langit, lalu ditampilkan oleh
penduduk kota pada sebuah batu menganggur di atas tanah tinggi yang dikepungi
oleh tembok. Lebih malang ketika kaum Yahudi mengotori daerah itu dengan
kotoran dan sampah sebagai tanda penghinaan ke lokasi peristiwa Isra 'Mi'raj
itu. Khalifah Umar membersihkan daerah itu bersama-sama dengan orang Mukmin
yang lain dan membangun Masjid al-Aqsa pertama kali di bumi Yerusalem itu
Masyarakat Yahudi menganggap Haikal
ketiga dan harus menjadi yang terakhir seharusnya dikembangkan di atas lokasi
yang sama yaitu Haram al-Sharif bahkan hal yang sama juga tercatat di dalam
kitab Injil. Perebutan situs suci inilah yang menjadi inti konflik antara Islam
dan Yahudi selanjutnya menjadikan kawasan suci ini sebagai tempat krisis yang
masih belum selesai sampai sekarang.
Salah satu tembok yang mengelilingi
Haram al-Sharif ini, yaitu tembok di bagian barat atau 'Western Wall' ini
menjadi tempat suci bagi penganut Yahudi. Tembok yang dibangun lebih dari 2.000
tahun yang lampau ini merupakan satu-satunya bagian Haikal kedua mereka yang
masih ada. Mereka menganggap Tuhan mereka berada di balik tembok itu dan pandangan
mereka terhalang karena dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Oleh karena itu
lokasi ini menjadi tempat mereka beribadah dan meratap di atas dosa-dosa yang
mereka lakukan dan praktik ini masalah bertahan sampai sekarang ini,
menindaklanjuti dengan itu kadang-kadang tembok ini juga disebut sebagai
'Wailing Wall' atau tembok ratapan.
Menurut agama Kristen, Yerusalem juga
mendapat posisi yang mulia dan dianggap sebagai tanah suci mereka. Nabi Isa AS
yang lahir di Baitullaham yaitu sebuah kota yang dekat dengan Yerusalem terus
dibawa ke Yerusalem setelah dilahirkan. Saat remajanya, Kristen percaya bahwa
Nabi Isa AS pernah melayani untuk mencuci Haikal kedua yang pada saat itu masih
tegak utuh di Yerusalem. Selain itu juga, peristiwa penyaliban terpercaya terjadi
di dalam wilayah Yerusalem tapi lokasi yang tepat masih menjadi sengketa
sarjana-sarjana Kristen.
Pendapat yang paling diterima publik
adalah peristiwa itu terjadi pada situs di mana berdirinya sebuah gereja yang
dianggap paling suci oleh penganut Kristen yaitu Gereja 'Holy Sepulchre', salah
sebuah gereja di dalam kawasan kota lama. Di sini juga dianggap sebagai lokasi
orang yang mereka percayai sebagai Nabi Isa AS dimakamkan. Kota Yerusalem
hingga kini masih menerima pengunjung Kristen yang banyak dari seluruh dunia
terutama menjelang musim Paskah.
Perang Salib yang terjadi pada 1099
Masehi juga menunjukkan tekad Kristen untuk merebut tanah suci ini dari
penguasaan orang Islam dan mereka telah berhasil menduduki kota ini selama
sekitar 200 tahun sehinggahlah kota ini dibebaskan oleh panglima Islam yang
unggul iaituSalahuddin al-Ayubbi pada tahun 1187 Masehi. Diriwayatkan bahwa
ketika tentara salib diusir sepenuhnya dari kota, Salahuddin al-Ayubbi sendiri
yang membersihkan Masjid al-Aqsa yang dijadikan kandang kuda oleh tentara
salib, sementara Masjid Kubah Batu yang dijadikan sebagai gereja dikembalikan
fungsinya sebagai sebuah masjid.
Penguasaan orang Islam berlanjut
sampai ke akhir zaman Khalifah Ottoman yang menyaksikan Yerusalem dikuasai oleh
Inggris sampai mandat penguasaan itu berakhir. Keberadaan negara Israelpada
tahun 1948 menyaksikan perang antara Arab dan Yahudi terjadi untuk menguasai
wilayah Palestina yang ketika itu dibagi secara berat sebelah oleh badan dunia
PBB.
Penduduk Arab yang mewakili dua
pertiga dialokasikan hanya sepertiga daerah sementara sepertiga Yahudi mendapat
sisanya tanah Palestina. Ketika itu PBB menyatakan Yerusalem sebagai wilayah
internasional tetapi pertempuran tentara Israel dan Arab menyebabkan bagian
barat kota jatuh ke tangan Yahudi dan dinyatakan sebagai ibu kota negara Israel
tetapi tidak diakui oleh dunia.
Bagian timur Yerusalem dikuasai oleh
negara Yordania, termasuk kawasan kota lama Yerusalem ini. Sampai waktu ini,
Haram al-Sharif mencakup luas hampir seperlima dari luas kota lama Yerusalem
masih dikuasai oleh orang Islam.
Kota tua Yerusalem dibagi menjadi
empat bagian. Bagian pertama adalah bagian orang Islam yaitu bagian yang
terbesar antara semua bagian, Kompleks Haram al-Sharif adalah bagian dari
daerah orang Islam. Bagian kedua adalah bagian Yahudi dan sisanya merupakan
bagian Kristen dan bagian Kristen
Armenia, yaitu bagian yang paling
kecil antara semua. Meskipun Orang Armenia juga merupakan penganut Kristen,
tetapi mereka mendapatkan tempat mereka sendiri di dalam kota dan jumlah mereka
juga hanya kecil jika dibandingkan dengan kelompok-kelompok lain. Ketika
Yordania menguasai kota lama, penganut Yahudi tidak diizinkan beribadah di
sekitar 'Western Wall' atau tembok ratapan itu dan kebanyakan tempat ibadat
Yahudi ditutup dan sebagian bagian orang Yahudi di kota lama turut menempatkan
penduduk Arab yang menjadi pengungsi akibat wilayah mereka dirampas oleh
Israel.
Tapi perang pada tahun 1967 merubah
lanskap kota ini sampai sekarang. Keterlibatan Yordania di dalam perang
negara-negara Arab dengan Israel menyebabkan bagian timur kota ini jatuh ke
tangan Yahudi, lebih parah ketika wilayah Palestina yang tersisa turut jatuh
bersama sampai ke Tepi Barat Sungai Yordan. Mesir pula kehilangan Semenanjung
Sinai dan Jalur Gaza sementara Syria lewatkan Tanah Tinggi Golan.
Dimulainya kejatuhan Yerusalem ini menyaksikan banyak
pelanggaran dilakukan oleh bangsa Yahudi ke atas Yerusalem. Antaranya membuat
daerah 'Western Wall' sebagai tempat ibadah mereka selain pembangunan pemukiman
ilegal Yahudi yang mengelilingi lingkungan Arab di dalam usaha memastikan kota
ini didominasi secara penuh oleh Yahudi. Pemukiman masyarakat Yahudi turut
dibangun di dalam bagian orang IslamRumah-rumah penduduk Palestina dirampas dan digantikan
dengan perumahan Yahudi. Lebih parah lagi ketika pemerintah Israel menyetujui
akta yang menggabungkan timur dan barat Yerusalem sebagai kota dan menjadi
ibukota Israel yang resmi menggantikan Tel Aviv yang sebelum ini menempatkan
kedutaan asing. Kantor Presiden dan Perdana Menteri, tempat Presiden dan
Perdana Menteri, gedung parlemen, Mahkamah Agung dan
kementerian-kementerian Israel
semuanya dipindahkan ke Yerusalem secara bertahap.
Masjid al-Aqsa juga beberapa kali
telah dilanggar termasuk dibakar oleh fanatik Yahudi sehingga membawa
kehancuran mimbarnya. Paling diingat adalah peristiwa yang terjadi pada tahun
2000, perjalanan penuh provokasi Perdana Menteri Israel ketika itu yaitu Ariel
Sharon ke kompleks Haram al-Sharif. Untuk catatan, Ariel Sharon terbaring koma
akibat serangan stroke saat masih bertugas sebagai Perdana Menteri pada tahun
2006 dan masih tidak sadarkan diri.
Perlu dicatat bahwa meskipun Israel
menguasai kota ini secara total namun pengawalan kompleks Haram al-Sharif
diberikan kepada badan Islam sebagai daerah wakaf dan juga Raja Yordania
dianggap sebagai penjaga Masjid al-Aqsa. Bendera negara Israel juga tidak
diizinkan dikibarkan di sekitar Haram al-Sharif. Penganut agama lain juga
dilarang memasuki kompleks suci ini dan tentara serta polisi Israel berjaga di
pintu masuk dan pengunjung harus membuktikan mereka ini adalah Islam sebelum
memasuki kompleks untuk beribadat. Langkah ini diambil untuk menghindari
terjadinya pertikaian berikutnya menyebabkan pertumpahan darah karena lokasi
ini sangat sensitif bagi semua penganut agama samawi.
Namun sampai kapan langkah ini terus
menjadi tanda tanya mengingat sikap pemerintah zionis Israel sendiri yang suka
melakukan provokasi terhadap warga Palestina dan oleh Yahudisasi Yerusalem bukan
lagi sesuatu agenda yang rahasia.Hari ini, Kota Yerusalem masih berada di bawah
kekuasaan bangsa Yahudi yang menyimpan impian untuk meruntuhkan Masjid al-Aqsa
yang ingin digantikan dengan Haikal ketiga mereka yang dipercaya menjadi Haikal
terakhir mereka, malahan mereka bertungkus lumus melakukan kegiatan carigali di
sekitar kompleks Haram al-Sharif untuk menguatkan dakwaan kepemilikan mereka
atas kawasan suci itu sebelum terbinanya masjid-masjid di atasnya.
Menurut berita yang tersebar luas,
mereka melakukan penggalian di bawah lokasi masjid sehingga menempatkan Masjid
al-Aqsa dan Masjid Kubah Batu di dalam risiko keruntuhan akibat aktivitas yang
seharusnya berlandaskan pekerjaan arkeologi itu. Kaum Yahudi tampak begitu
bersemangat untuk merealisasikan pembangunan Haikal Sulaiman mereka itu, bagi
mereka pembangunan itu adalah sesuatu yang menjadi tuntutan agama mereka dan
harus dilaksanakan, yang menjadi persoalan hanyalah bila Haikal Sulaiman itu
akan dikembangkan?
Bukan rahasia lagi jika yahudi selalu menebarkan kerusuhan-kerusuhan di muka bumi. Penggalian2 terowongan dibawah masjid lama kelamaan akan menggerus pondasi masjid. Akan terjadi pertikaian bangunan apa yg berhak untuk dibangun. Jelas pihak internasional yg telah anti-islam akan terus berusaha menjatuhkan islam. Maka sebelum hal yg tidak diinginkan terjadi, menghentikan segala tidakan para zionis, sudah menjadi tanggung jawab kita. Umat islam menganggap wilayah masjid Al Aqsha sebagai salah satu tempat yang suci, tapi bangsa yahudi mengotori wilayah masjid hanya untuk menghina umat islam, setelah dibersihkan dan dijadikan tempat yang suci kembali oleh umat islam, sekarang yahudi malah ingin merebut tempat yg dulu pernah mereka kotori tersebut.
ReplyDeleteBukan rahasia lagi, bahwa semua umat mengetahui akan kaum dari bani israil ini dikenal sebagai kaum yang suka membangkang terlebih pada rasul dan tuhan
ReplyDeleteMudah mudahan tanah Haram al-Sharif masih milik Islam hingga hari kiamat! Aamiin
ReplyDeleteMudah mudahan tanah Haram al-Sharif masih milik Islam hingga hari kiamat! Aamiin
ReplyDeleteInsyaallah Islam selalu mendapat pertolongan dari Allah.
ReplyDeletehttp://1000islami.blogspot.co.id
ReplyDeleteHal yang paling penting dalam peristiwa akhir zaman dan sekaligus menjadi barometer semakin dekatnya hari kiamat ialah peristiwa turunnya Isa Almasih ke dunia ini sebagai mana telah di ramalkan oleh nabi muhammad saw terkait huru hara akhir zaman.
Mengungkap strategi konspirasi penguasa dunia modern : Dajjal Al-Masih Palsu/Antikristus dengan bangsa Ya’juj (Gog) - Ma’juj (Magog) Dan masa depan cerah untuk umat penganut Agama Ibrahim yang sejati karena Imam al-Mahdi akan segera muncul dan ‘Isa Al-Masih Asli akan segera kembali
Semoga Allah hancurkan 'manusia lahanatullah'..ini..Amin
ReplyDeleteSemoga Allah hancurkan 'manusia lahanatullah'..ini..Amin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteAmin
ReplyDeleteSemoga Allah memberikan balasan bagi orang -orang yang ingin menghancurkan islam... Amiin:)
ReplyDeleteDan sungguh bani Israel adalah orang orang yang senantiasa membangkang dan berdiri diatas kesombongannya.
YERUSALEM, PALESTINA BUKAN BERUPA KOTA SUCI BAGI KAUM MUSLIM DAN MASJIDIL AQSHANYA TIDAK TERKAIT DENGAN PERISTIWA ISRA'-NYA NABI MUHAMMAD SAW
ReplyDeleteSalah satu legenda dalam riwayat panjang perjalanan peradaban umat Muslim sejak ada dan berkembang pesat menjelajah pelosok bumi ini adalah sering dikaitkan dengan riwayat peradaban yang terjadi di kawasan tanah leluhur moyang Nabi Ibrahim As dan anak-anaknya dari jalur Nabi Ishak As. katakanlah sekitar Yerusalem, Palestina.
Salah satu seperti di Yerusalem ini pula konon dulunya ada tempat peribadatan bagi kaum Yahudi yang bernama Haikal Sulaiman:
Haikal Sulaiman AS yang menjadi tempat ibadah pertama kaum Yahudi sebelum dimusnahkan oleh orang Babel pada tahun 586 sebelum Masehi.
Setelah kehancuran pertama itu, Haikal ini dibangun kembali sekitar setelah 70 tahun kehancuran pertamanya ketika orang Babilonia berhasil diusir, namun ia diruntuhkan kembali pada tahun 70 Masehi oleh Kekaisaran Romawi. Sementara daerah kota yang ada di sekeliling 'Mount Temple' ini disebut Iliya, berasal dari nama 'Aelia Capitolina' yang diberikan selama penjajahan orang Romawi. Daerah 'Mount Temple' pada awalnya agak tinggi dengan kondisi yang tidak rata tetapi pada tahun 19 sebelum Masehi, pemerintah ketika itu yaitu Herod the Great telah membangun tembok tinggi mengelilingi area ini lalu meratakan permukaannya di dalam area tembok sebagaimana kondisi sekarang.
Setelah pengislaman Kota Yerusalem yang dimulai ketika zaman khalifah Umar al-Khattab, nama 'Mount Temple' telah diubah menjadi Haram al-Sharif yang menggambarkan posisi wilayah suci ini yang mendapat tempat yang mulia di dalam Islam sementara kota disekitarnya inilah dinamakan Yerusalem.
Pada Zaman Khalifah Sulaiman yaitu salah seorang khalifah di dalam era Turki Ottoman, ia telah membangun kembali dinding seakan-akan sebuah tembok di sekeliling kota Yerusalem. Sekarang ini Yerusalem yang asli disebut sebagai kota lama Yerusalem yaitu daerah yang dikepungi tembok tadi. Di kota inilah letak Masjid al-Aqsa yang telah disebut di dalam kitab suci al-Quran dan al-Hadits yang mana beribadah di dalamnya mendapat seribu lipat pahala dibandingkan di tempat-tempat lain. *)
Atas dasar sebagian cerita di atas maka ada beberapa catatan yang perlu dicermati sbb.:
1. Umat Muslim di kawasan Yerusalem tidak bisa disalahkan karena mereka tidak menghancurkan yang katanya tempat ibadahnya kaum Yahudi, Haikal Sulaiman;
2. Apakah benar lokasi Masjidil Aqsha yang dibangun oleh Khalifah Umar bin Khatab masih di dalam kawasan Haikal Sulaiman yang sudah hancur untuk kedua kalinya?
3. Masjidil Aqsha yang di Yerusalem faktanya baru dibangun dan ada setelah Nabi Muhammad SAW wafat artinya ketika Isra' Nabi Muhammad SAW bukan mampir di Masjidil Aqsha di Yerusalem ini. Jadi Masjidil Aqsha yang termuat di dalam Al Quran S. 17:1 bukanlah yang ada di Yerusalem, Palestina.
4. Baik kaum Yahudi maupun kaum Nasrani tidak pernah menyatakan bahwa ada KIBLAT untuk arah mereka shalat di sekitar Yerusalem, Palestina. Bahkan ketika era Nabi Musa As Allah SWT ada memerintahkan agar ditentukan salah satu rumahnya jadi KIBLAT bagi umatnya di Mesir (QS. 10:87) jadi bukannya Yerusalem yang ada di Palestina.
5. Nabi Muhammad SAW tidak pernah menetapkan ada arah KIBLAT bagi umatnya bahkan beliau sering menghadapkan mukanya ke langit selain karena memang Allah SWT pun tidak pernah menetapkan kiblat ke tempat lain kecuali ke arah Masjidil Haram (QS. 2:143-144)
Dengan kelima catatan di atas kiranya semakin jelas posisi umat Muslim terhadap kasus Masjidil Aqsha dan Yerusalem, Palestina yang selama ini jadi legenda karena dianggap sebagai kota suci bagi umat Muslim adalah tidaklah benar.