Mereka membongkar wilayah Magharibah dan menghancurkan 138 gedung, termasuk didalamnya sekolah dan Al-Jami Buraq serta Masjid Magharibah. Mereka juga mulai meggali terowongan di bawah masjidil aqsa melalui bagian tersebut dengan alas an diduga menemukan efek sejarah keberadaan rumah ibadat mereka "the King Solomon Temple" di daerah tersebut.
Pada 9 Agustus 1969,
seorang rabi (pendeta) yang berpaham Zionis, Shlomo Goren masuk ke Al-Haram
Al-Quds memimpin kaum ekstrimis Yahudi yang berjumlah sekitar lima puluh orang
untuk menunaikan "doa" di dalamnya.
Pada 21 Agustus 1969,
Seorang Yahudi radikal berkewarganegaraan Australia bernama Michael Dennis
Rohan membakar Masjid Al Aqsa, yang mengakibatkan kehancuran mimbar Salahuddin
yang berusia lebih dari delapan ratus tahun serta langit-langit atapnya juga
ikut terbakar. Ketika kejadian terjadi pasokan air dan saluran telepon di
putuskan di sekitar kota Al-Quds. Perkampungan Yahudi yang dekat tidak mengizinkan
orang Islam menggunakan pasokan air untuk memadamkan kebakaran tersebut.
Pada 2 November 1969
Yigal Alon, Wakil Perdana Menteri Israel dan para pembantunya memasuki Al-Haram
Al-Quds.
Pada 11 Juli 1971
kelompok gerakan Betar yang terdiri dari 12 orang pemuda memasuki Masjid
al-Aqsha dan melakukan ritual ibadah didalamnya.
Pada 22 Juli 1971
sekelompok gerakan Betar melakukan doa di Al-Haram Al-Quds.Pada 14 Januari
1989, beberapa anggota Knesset melakukan tindakan
provokatif dengan
menggelar bacaan yang suka disebut "rahmat suci" di dalam Al-Aqsha
dengan kontrol ketat pasukan keamanan Israel.
Pada 18 Oktober 1990,
Pelampau Yahudi meletakkan batu pertama untuk pembangunan Haikal yang mereka
klaim berada di sekitar Al-Haram Al-Quds. Sementara itu ribuan Rangkit
Palestina bangkit mencegah usaha jahat tersebut. Akibatnyatentera Israel masuk
campur dan menyebabkan 21 orang gugur syahid dan 150 orang terluka.
Pada 28 September 2000,
mantan perdana menteri Israel yang saat itu pemimpin Partai Likud Ariel Sharon,
menyerbu Masjid Al-Aqsha Masjid dikawal oleh 3.000 orang pasukan bersenjata
Israel. Dia dengan angkuhnya mengiklankan bahwa "The King Solomon Temple
harus didirikan diatas keruntuhan masjidil aqsa" Tindakan ini menyebabkan
umat Islam di Palestina bersatu mempertahankan kesucian masjidil aqsa dan
menolak segala usaha Israel untuk merealisasikan hasral mereka mendirikan
haikal tersebut.
Pada 23 Juli 2007,
sekitar tiga ratus yahudi menyerbu Masjidil Al-Aqsha dan melakukan ritual
ibadah di dalamnya.
Pada 16 September 2008,
Pelampau Yahudi menyerbu masuk ke halaman Masjidil A l-Aqsha dari Gerbang
Magharibah.
Pada 9 Oktober 2008
sekelompok besar imigran ilegal Israel, para rabi dan politisi Israel dibawah
penjagaan ketat kepolisian pasukan keamanan melakukan upacara oleh Yahudisasi
masjidil aqsa di pekarangan masjid tersebut.
Pada 9 Februari 2009,
ratusan pengunjung dan turis Yahudi memakai "pakaian seronok"
memasuki Masjid Al-Aqsa.Pada 11 Maret 2009, sekelompok Yahudi yang terdiri dari
tiga puluh pemimpin senior mereka mengenakan pakaian keagamaan menyerbu halaman
Masjid Al-Aqsha untuk mengadakan upacara keagamaan.
Pada 24 September 2009,
anggota unit "ahli bahan peledak" dengan kontrol pasukan keamanan
Israel menyerbu Masjid Al Aqsa dan jalan-jalan di sekitarnya.
Pada 27 September 2009,
tercetus ketegangan antara warga Palestina dengan pasukan keamanan Israel dan
kelompok Yahudi di dalam Haram al-Sharif dan di depan gerbangnya yang
mengakibatkan 16 warga Palestina terluka dan puluhan lainnya ditangkap.
Ketegangan itu terjadi
ketika pasukan keamanan Israel menyerbu halaman masjid dari gerbang Magharibah
dan Melepaskan tembakan kearah orang islam yang sedang shalat berjamaah dengan
gas air mata untuk membubarkan umat islam yang berkumpul dan membiarkan ekstremis
Yahudi mencemari masjidil aqsa.
Pada 16 Maret 2010
Terjadi perkelahian antarapemuda-pemuda Palestina dan pasukan keamanan Israel
karena tindakan pasukan keamanan mengizinkan ekstremis Yahudi melakukan
pencemaran di masjidil aqsa dan seterusnya pembukaan sinagog haroob oleh
pemerintah Zionis sebagai langkah awal merobohkan Al-Aqsha. Upacara pembukaan
ini telah ditentang oleh penduduk Palestina sehingga menewaskan 100 orang lebih
dan puluhan warga lainnya ditangkap termasuk 7 orang wanita.
Yahudi laknatullah memang iblis berbentuk manusia. Jadi semua tingkahlakunya ya sama saja dengan iblis. Sayangnya sebagian besar umat manusia malah mendukung dan mengikuti kaum terlaknat tersebut. Hanya bisa berusaha dan berdoa agar orang yg bertawakal selalu di dalam limpahan lindungan rahmat Allah SWT.
ReplyDelete